Malam Anugerah Sayembara Novel DKJ Diborong oleh Pengarang Lelaki

Tabloid Parle 23/March/2007

oleh Kurnia Effendi

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu oleh para peminat sastra itu pun tiba. Jumat malam, 9 Maret 2007, di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), diumumkan hasil penjurian sayembara novel Dewan Kesenian Kerja (DKJ). Berbeda dengan sayembara sebelumnya, yang selalu “memanjakan“ para pengarang perempuan, kali ini, seluruh ha diah dibrong oleh novelis laki-laki.

Acara yang digelar secara sederhana itu dibuka dengan sambutan dan sebuah pembacaan petikan novel karya salah satu pemenang. Terdengar kalimat puitis yang menggambarkan suasana hati seorang pejuang hidup dalam latar lingkungan pedesaan yang indah. Ada kegelisahan yang kental dalam hati sang tokoh melalui monolog yang mendalam.

Dewan juri kali ini, juga berbeda dengan dua periode sebelumnya. Apsanti Djokosujatno, dosen FIB UI Jurusan Sastra Prancis, di perca ya sebagai Ketua Juri merangkap Anggota. Dua orang juri lain adalah sastrawan Ahmad Tohari (penulis novel legendaris trilogi Ronggeng Dukuh Paruk ), dan Bambang Sugiharto, pengamat seni budaya yang juga menjadi dosen Universitas Parahiyangan Bandung.

“Ada 249 naskah novel yang masuk dan paling pendek 152 halaman. Barangkali dua juri lainnya sedang mabuk naskah, sehingga hanya saya yang bisa hadir malam ini,“ seloroh Ahmad Tohari saat membacakan pertanggungjawaban Dewan Juri. Menurut sang juru nilai, sayembara yang diikuti oleh para pengarang dari Sabang sampai Merauke ini mewakili berbagai genre novel. Mulai dari novel otobiografis, berlatar sejarah, cerita detektif, suspense , dan kisah fantastik, sampai yang berpretensi eksperimental. Juri melakukan pemilihan dalam beberapa tahap.

Berdasarkan kriteria formal yang umum dan sentuhan selera pribadi masing-masing. Dalam tahap final, mereka menguji naskah itu dari aspek narasi, tema, dan bahasa, hingga mendapatkan lima karya yang memiliki nilai tertinggi, yang kebetulan cukup mewakili penyebaran daerah asal pengarang.

Inilah hasil final penjurian yang malam itu mendapatkan anugerah sebagai para juara:

Pemenang Pertama : Mashuri dari Surabaya, dengan naskah berjudul “Hubbu”
Pemenang Kedua : Tusiran Suseno dari Tanjungpinang, dengan naskah berjudul “Mutiara Karam“
Pemenang Ketiga : Calvin Michel Sidjaja dari Makassar, dengan naskah berjudul “Jukstaposisi“
Pemenang Harapan I : Junaedi Setiyono dari Purworejo, dengan naskah berjudul “Glonggong“
Pemenang Harapan II : Yonathan Rahardjo dari Jakarta, dengan naskah berjudul “Lanang“.

“Hampir seluruh naskah patut diterbitkan dan bahkan beberapa akan potensial menjadi bestseller ,“ demikian ujar Ahmad Tohari. “Penilaian kami terhadap pemenang hanyalah dari sudut pandang sastra, bukan komersial. Jadi silakan para penerbit untuk melihat memandang dari sisi yang lain.“ Ungkapnya lebih lanjut.

Pemenang mendapatkan ha diah uang mulai dari Rp.5 juta hingga Rp.15 juta dari DKJ, yang antara lain disampaikan oleh Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Daoed Joesoef, yang malam itu juga menyampaikan pidato. *

Tidak ada komentar: