RUMAH WARISAN

Koran Republika, Minggu, 13 Januari 2008

RUMAH WARISAN
Cerpen Yonathan Rahardjo

Kematian perempuan tua itu membangunkan duka. Terik matahari, yang membuat penduduk malas keluar rumah, tak sanggup menahan hati menuju gelap, ditutupi mendung kesedihan. Menantu perempuan tua itu, yang pertama kali menjumpai kematian sang perempuan tua, menjerit pilu.

Tangis janda anak kedua almarhumah itu mengundang cucu-cucu dan keponakan serta tetangga-tetangganya untuk datang. Kabar duka pun menyebar dari mulut ke mulut, memagnet anak-anak jenazah untuk segera berdatangan. Keluarga besar anak pertama, anak ketiga dan anak kelima, melengkapi anak cucu terdekat, menyatu dengan saudara dekat, tetangga-tetangga dan semua pelayat.

Suasana perkabungan bergulir dari satu acara ke acara lain, ditangani mereka yang ada. Sedang anak keempat beserta keluarganya dalam perjalanan dari luar kota.

"Catur sebentar lagi tiba."

Ikuti selengkapnya pada buku karya Yonathan Rahardjo yang akan diterbitkan.

Tidak ada komentar: