HUBUNGAN ABADI

Majalah HIDUP Edisi 16, 20 April 2008

Cerpen: Yonathan Rahardjo

Bila banjir begini, air yang menggenang kampung ini selalu mengingatkanku pada kampung halamanku tempat aku dibesarkan. Air yang menggenang sama-sama berwarna kecoklatan, sama-sama mampu menghanyutkan, dan sama-sama mampu menjadi cermin bagi kami yang berdiri diam dan memandang bayangan wajah pada permukaannya.

Wajah yang muncul pada pantulan permukaan air, wajahku sendiri, sebab memang aku yang memandang permukaan air di bawahku. Terkadang berlatar belakang langit biru, kadang berlatar langit-langit rumah. Wajahku di situ begitu tenang, lalu bergerak-gerak tertiup angin dan bergelombang karena kakiku melangkah menyibaknya. Atau ketika dalam tenang permukaan air, anakku melempar kertas kapal-kapalan atau kulit kacang.. merobek wajah tenangku di permukaan air menggenang.

Dalam banjir kali ini, kembali kuamati wajahku di permukaan air tenangnya. Seperti apa wajahku di situ kali ini?

Ikuti selengkapnya pada buku karya Yonathan Rahardjo yang akan diterbitkan.