Puisi
Puisi-Puisi Jawaban Kekacauan - PULIHKAN Aceh - BURU (di pulau) - DI-MUNIR, DI LABIRINNYA - Nurani KOREK JUMBO - GEMPA KUASAMU - JakartaKota – Bogor - Bercinta Mencegah Hutan Gundul - UNTUK PARA PEMENANG - FLU BURUNG - NERACA - PUISI UNTUK PRAM - DI SITU - bukan serabi Bandung - batagor - pecel lele - gado-gado - apem - arsik ikan mas - siomay - kerak telor - kacang campur - jus buah - kembang goyang - kacang bali - RUWAT BUMI - UPACARA BUMI - ROTI BAKAR - ROTI BUAYA - sambal terasi - Roti Keju - ROTI PERJAMUAN - Roti Selai - RUJAK BEBEG - rujak uleg - Salat Bar - SAJEN - Asinan - ARUMANIS - bagea - fried chicken - kikil - kopi pahit - krecek rengginang - kroket - kue kering - kue lumpur - GURIT KACA RASA - Bebendu Kala Kliru - toga - tingting jahe - terang bulan - tempe penyet - tempe enak - tempe bongkrek - tempe orek - telur mata sapi - telor asin - wajik ketan - waffel - urap - unthuk yuyu - ubi goreng ubi rebus - tumis - trasi sidoarjo - torpedo kambing - tongseng - tom yam - es kacang merah - es goreng - es doger - emping mlinjo - di bubur dan mi - donat - es campur - es cincau - es degan
Prosa
Padahal kumcer dan novel itu prosa yang beda, kok tega2nya disatukan. Itulah suatu pemaksaan diri panitia KLA 2010 yang memasukkan novel dan kumcer dalam satu barisan untuk dinilai dalam katagori prosa
Penulis dan Dukun
dunia seni selalu begitu, tembus waktu. firasat paling dalam dituangkan dalam karya utk dirasakan secara inderawi. sayangnya sering seniman gak sadar kalau itu adalah sebuah suara dari alam lain.lha dukun pinter jualan.perlu kepercayaan diri untuk kepastian yang diucapkan penulis. sayangnya penulis selalu mencari yg baru, sehingga 'sering lupa mau bilang apa' begitu karyanya sudah jadi tentang suatu yang dimintakan konsultasi. yang dipikir sesudah novel pertama apa novel kedua, padahal pendekatan masing2 novel mungkin beda. kalau gak beda akan terjadi pengulangan, lalu dibilang orang "kok sama," entah di sisi mana.
Kanon Otak Kanan
sippp. ada satu saran dari seorang dosen sastra, kira-kira begini, "jangan terlalu banyak membaca teori sastra, bisa merusak kemurnian otak kanan. sedang daya cipta murni otak kanan-lah yang sanggup mencipta karya kanon."
tentu ada kiat menghadapi hal ini, ya...
tentu ada kiat menghadapi hal ini, ya...
Langganan:
Postingan (Atom)