Banjir Bik Sarti

Cerpen Yonathan Rahardjo
http://jurnalnasional.com/?med=Koran%20Harian&sec=Cerpen&rbrk=&id=77852&postdate=2009-01-11&detail=Cerpen


“Biar, dia tidak tahu diri. Biar sakit.”

“Tapi dia sendiri kan sedang dalam musibah.”

“Biar! Hanya menjenguk saja masa tidak bisa.”

Sia-sia kuceritakan perjumpaanku dengan Bik Sarti, yang biasanya memasak, mencuci pakaian dan bersih-bersih rumah. Ibu yang merasa kesakitan dan hanya bisa menenangkan diri di atas pembaringan di tempat pengungsian, begitu kesal hati, sejak hari pertama pengungsian tidak pernah dijenguk perempuan itu.

“Dia kan sudah kubayar. Mestinya dia tetap menjalankan tugasnya menyediakan makanan.”

“Ibu, ia sendiri juga kebanjiran dan mengungsi. Rumah Ibu dipenuhi air setinggi lutut, di mana dia harus memasak?”

Ikuti selengkapnya pada buku karya Yonathan Rahardjo yang akan diterbitkan.

Tidak ada komentar: