Kekuatanku

Cerpen: Yonathan Rahardjo

"Tidak masalah teruslah pakai."

Mendengar kata-kata itu aku tersenyum di sudut bibirku terbentuk pusaran masuk orang bilang ini ciri pipiku.

"Pak Haji yang di depanku memang bijak ia tahu nilai-nilai kemanusiaan," perasaanku mekar bunga.

Begitu berdiri langkah kakiku terasa ringan.

"Terima kasih sekali, Pak Haji," aku menyerongkan badan, wajah yang disinari sedikit rasa senang mulai berpijar.

Aku jabat tangan lelaki berkopiah putih dengan helai-helai pendek jenggot mengimbangi rambut-rambutnya yang telah berguguran menyisakan bola kepala berpermukaan mengkilap licin lapang yang perlu dilindungi kain-kain tebal saling menyatu membentuk tutup atas organ penyimpang kebijaksanaan pikiran. Lelaki bijak itu mengantarku berjalan keluar sampai pintu depan rumah ucapan salam berbalasan, mengiring langkahku menjauh, menapak, mengarah dan menyasar pada rumah di belakang rumah pak haji berkopiah putih.

Jalan melingkar, hingga tiba di depan rumah lain, tiba-tiba dada yang agak tenang ini kembali dihantam perasaan resah.

Ikuti selengkapnya pada buku karya Yonathan Rahardjo yang akan diterbitkan.

Tidak ada komentar: