Glonggong

Seandainya kisah Glonggong langsung mendekat pada pusat tokoh perang Diponegoro, sehingga konflik-konfik yang ditampilkan merupakan teras dari politik dan intrik Perang Jawa ini, akan makin kuatlah tafsir novel ini sebagai novel sejarah. Meski begitu, dengan kisah Glonggong di pinggir sejarah perang yang nyaris membangkrutkan Belanda, setidaknya dapat dibayangkan bilamana perang Diponegoro tidak ada orang-orang kecil dan berbagai elit yang mengelilinginya, meski tidak di pusat masalah.
Novel bisa dikatagorikan sebagai Novel sejarah bilamana ia berlatar belakang sejarah, atau mengikuti sejarah yang ada, atau pula mendestruksi sejarah.

Tidak ada komentar: