walau kami seolah terdiam,
dan bisu di mata kalian.
angin masih berbisik,
kami masih cuma terbisik,
tapi tetap menari,
dan membisu dalam tari.
kita kan menari!
kita kan menari!
tak ada beban dan kejahatan yang bisa menahan kaki hati kita untuk selalu menari.
esok masih milik kita,
hari ini masih punya kita,
kemarin masih hak kita,
meski dengan tarian itu semua menjadi milik bersama. bersemilah,
bersemilah,
bersemilah!
tarian hati
dengan darah
:membutir bulat
kidung sembah
depok-jakarta, 2003-2007
Yonathan Rahardjo/ Batam Pos, 17 Februari 2008
Puisi
Puisi-Puisi Jawaban Kekacauan - PULIHKAN Aceh - BURU (di pulau) - DI-MUNIR, DI LABIRINNYA - Nurani KOREK JUMBO - GEMPA KUASAMU - JakartaKota – Bogor - Bercinta Mencegah Hutan Gundul - UNTUK PARA PEMENANG - FLU BURUNG - NERACA - PUISI UNTUK PRAM - DI SITU - bukan serabi Bandung - batagor - pecel lele - gado-gado - apem - arsik ikan mas - siomay - kerak telor - kacang campur - jus buah - kembang goyang - kacang bali - RUWAT BUMI - UPACARA BUMI - ROTI BAKAR - ROTI BUAYA - sambal terasi - Roti Keju - ROTI PERJAMUAN - Roti Selai - RUJAK BEBEG - rujak uleg - Salat Bar - SAJEN - Asinan - ARUMANIS - bagea - fried chicken - kikil - kopi pahit - krecek rengginang - kroket - kue kering - kue lumpur - GURIT KACA RASA - Bebendu Kala Kliru - toga - tingting jahe - terang bulan - tempe penyet - tempe enak - tempe bongkrek - tempe orek - telur mata sapi - telor asin - wajik ketan - waffel - urap - unthuk yuyu - ubi goreng ubi rebus - tumis - trasi sidoarjo - torpedo kambing - tongseng - tom yam - es kacang merah - es goreng - es doger - emping mlinjo - di bubur dan mi - donat - es campur - es cincau - es degan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar