Sekilas Sastra Media Maya

-Pena Kelana edisi Esai, Maret 2008-

Setelah teknologi internet merambah dunia pada tahun 1995, dibarengi tersedianya beberapa fasilitas email dan komunitas grup gratis dari Yahoo, perusahaan jasa internet global terbesar, maka makin maraklah mailing list (milis) bermunculan mulai dari grup ekonomi, politik sampai dunia sastra. Grup sastra lebih banyak diminati anggota dengan latar belakang multi disiplin ketimbang grup lainnya. Sebab umumnya tulisan yang di-posting baik dalam bentuk puisi, cerpen, esai atau komentar biasa, tidaklah harus melulu mengenai sastra seperti yang digeluti di kampus sastra. Pendeknya setiap anggota bisa menulis (mem-posting) karyanya dengan tema bebas tanpa perlu melalui saringan seorang redaksi seperti halnya media cetak. Sekali klik tanda panah di kotak ‘send’, tulisan pun langsung terpajang gagah di halaman milis.

Dari sekian komunitas milis sastra yang bermunculan sejak tahun 1999 sampai sekarang, hanya beberapa yang cukup ramai antara lain milis penyair@yahoogroups.com, bungamatahari@yahoogroups.com (buma), sastra-pembebasan@yahoogroups.com (SP) dan apresiasi-sastra@yahoogroups.com (Apsas). Umumnya keempat milis memiliki member berjumlah diatas seribu dengan posting-an rata-rata di atas 500-an perbulan sejak berdirinya hingga tahun ini. Menarik untuk disimak, ternyata tiga di antara milis besar tersebut ada semacam ‘pertalian darah’. Penyair sebagai milis yang tertua, secara tidak langsung ‘mengilhami’ lahirnya SP pada akhir tahun 2003, sebab owner/moderator (pengelola)-nya adalah mantan pengurus milis Penyair. Begitu juga dengan milis Apsas yang didirikan pada 5 Januari 2005, para pengurusnya adalah eks-moderator SP. Entah kebetulan atau karena kepiawaian pengelolanya, bila dilihat banyaknya jumlah posting-an, ternyata dua milis baru tersebut, dua tahun belakangan ini lebih marak dari pendahulunya, karena diatas 1000 rata-ratanya.

Fenomena aktivitas sastra di dunia maya (internet) yang sebetulnya tidak terlalu dikenal dibandingkan dengan media cetak bagi masyarakat luas, ternyata mampu menyita perhatian instansi/lembaga kesenian yang mana kali ini diakui oleh TUK (Teater Utan Kayu) yang bisa dikatakan sebagai wakil dari komunitas sastra ‘nyata’ (darat). Lembaga tersebut pada hari ini, Selasa 11 Maret 2008, mengundang aktivis dan pengelola milis sastra untuk berbagi pandangannya mengenai sastra dunia maya. Mungkin tepatnya para sastrawan ‘darat’ ingin bertanya, ‘sastra’ jenis apa yang kalian usung atau apa saja yang bisa diperoleh dengan bersastra-maya?

Acara diskusi ini bisa lebih semarak, bila menghadirkan pembicara yang telah diakui ‘matang’, ‘jadi’ dan ‘besar’ karena hasil tempaan beraktivitas di dunia maya. Setidaknya seorang sastrawan, penyair, cerpenis, esais atau novelis yang telah mengakui sendiri telah dilahirkan oleh sastra dunia maya. Memang tidak banyak nama yang bisa disodorkan. Tetapi bila TUK berani memanggil nama seperti Saut Situmorang, Nanang Suryadi, TS Pinang (ketiganya aktivis lama Penyair), Heri Latief (aktivis lama Penyair dan owner SP), Sigit Susanto (salah satu owner APSAS) atau Yonathan Raharjo (aktivis segala milis sastra yang seorang dokter hewan, pemenang harapan Lomba Novel DKJ 2007) tentunya segala macam pertanyaan sastrawan ‘darat’ akan lebih lengkap lagi terjawab dengan tidak mengecilkan arti para pembicara yang telah dijadwalkan untuk hadir. ***(peekay, 110308)

Tidak ada komentar: